Rabu, 06 April 2011

kasus hukum penjara yang fasilitas mewah


Inilah Para Pesakitan yang Tetap Hidup Mewah di Penjara

Senin, 11 Januari 2010 | 15:09 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Temuan satuan Tugas Antimafia Hukum saat melakukan inspeksi mendadak ke rumah tahanan Pondok Bambu mengagetkan banyak orang. Mas Achmad Santosa, salah satu dari anggota Satgas dan kawan-kawannya menemukan kenyataan bahwa ruang-ruang penjara ternyata tak kumuh dan sumpek seperti dibayangkan selama ini.
Ruang penjara yang ditempati Artalyta Suryani, terpidana kasus suap terhadap jaksa Urip Tri Gunawan begitu mewah dan lengkap. Tak hanya ruangan dengan pendingin udara, sel Artalyta juga dilengkapi fasilitas layaknya di rumah pribadi. Hal ini mengingatkan kembali pada berbagai kasus yang sama sebelumnya.
Fasilitas mewah yang diberikan kepada narapidana di beberapa rumah tahanan hampir merupakan hal yang biasa. Namun fasilitas mewah itu hanya diberikan kepada narapidana tertentu yaitu terpidana kasus korupsi. Biasanya narapidana korupsi itu merupakan pejabat pemerintah atau pejabat tinggi di sebuah departemen. Jadi mereka punya cukup uang untuk membayar penjaga penjara.
Sebagai contoh narapidana kasus korupsi Bob Hasan. Ia ditahan di lembaga pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Fasilitas yang diberikan kepada Bob antara lain ruangan ber-AC, dan kamar mandi yang nyaman. Menurut sipir atau petugas penjara, fasilitas yang diberikan untuk Bob itu merupakan paket biasa. Yang luar biasa, Bob mendapatkan fasilitas helikopter untuk bepergian keluar Nusa Kambangan. Menurut informasi, helikopter ini digunakan Bob untuk menemui keluarga dan rekan binisnya di Jakarta.

Setali tiga uang, perlakuan sama juga diberikan kepada Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Ruang tahanan putra bungsu mantan Presiden Soeharto itu terdapat AC, televisi, dan fasilitas lainnya. Tak hanya itu Tommy Soeharto juga bebas berkomunikasi menggunakan telpon seluler.

Kabarnya Tommy menganggarkan dana Rp 50 sampai Rp 75 juta utuk merenovasi kamarnya itu. Berlebihan? Untuk orang sekelas Tommy mungkin hal itu masih dianggap biasa.

Di Lembaga Pemasyakatan Cipinang, Jakarta Timur, fasilitas mewah juga diberikan kepada Ricardo Gelael. Di ruang tahanan pengusaha kondang itu terdapat spring bed, kulkas, AC, dan televisi. Tidak hanya itu waktu besuk kepada Gelael juga spesial. Jika waktu besuk tahanan lain dibatasi selama 30 menit, Gelael mendapatkan waktu sampai satu jam lebih.

Menurut beberapa laporan, Gelael banyak menerima rekanan bisnisnya dari balik jeruji. Itulah kenapa meskipun Gelael dipenjara, bisnisnya tidak pernah terancam.

Pejabat setingkat bupati yang terjerat kasus korupsi juga mendapat fasilitas mewah selama dihukum. Bupati Kepulauan Riau Huzrin Hood mendapat fasilitas komunikasi selama ia menjalani masa tahanannya di LP Cipinang. Tidak hanya itu Huzrin juga dikawal oleh ajudannya. Petugas sipir di mengatakan ajudan Huzrin siaga selama 24 jam. Jadi kalau ia membutuhkan sesuatu, tinggal menyuruh ajudannya.

Lembaga Pemasyarakatan Krobokan, Bali juga memberikan perlakukan khusus kepada narapidananya. Menurut stasiun TV Australia Nine Network, pada pertengahan 2008 terpidana 20 tahun kasus narkoba Schapelle Corby terpantau sedang perawatan rambut dan pedicure di salah satu salon di Bali.

Selain itu wanita asal Australia itu juga dikabarkan sering makan bersama dengan keluarganya di salah satu restoran kebab di Kuta. Cukup? Tidak Corby juga menikmati fasilitas mewah rawat inap di RS Sanglah dengan biaya kamar Rp 1,2 juta per malam plus jalan-jalan.

1 komentar: